Jurnal Latihan Kungfu Ngo Heng Kun 五行拳 / Kungfu 5 unsur
Jurnal latihan NGO HENG KUN / kungfu 5 unsur / Wu Xing Quan/ 五行拳
Setelah vakum berlatih kungfu ini selama berapa lama, akhirnya saya diberi kesempatan kembali untuk dapat buah pemikiran lagi dari kungfu ini. Kali ini saya berlatih langsung dengan pak Sutrisna. Walau hanya sebentar, tapi ini memberikan bahan renungan yang cukup baik.
Selama saya mengamati gaya bertarung Pak Sutrisna, beliau selalu selalu memiliki aliran energi yang tidak pernah habis. Ritme beliau seperti selalu tidak pernah habis. Selalu ada pengisian dari setiap energi serangan yang kosong. Sangat sulit untuk mengikuti gerakan beliau. Beliau jg bermain dalam jarak yang dekat dan kecil sekali. Satu momen saya mencoba seperti beliau, tapi momen energi nya tidak bisa seperti beliau. Saya sempat berpikir bahwa beliau memiliki aliran energi yang tidak habis, ritme yang terus mengalir seperti aliran sungai.
Setelah berpikir lama, saya cuman bisa mencoba menganalisisnya. Sekali lagi ini hanya buah pemikiran saya, tidak ada patokan benar atau salah. Gaya bertarung aliran energi beliau mengapa terlihat seperti tidak pernah habis, mungkin beliau selalu dapat memainkan kosong isi dengan efektif. Permainan kosong isi saya masih kaku dan selalu straight. Kalau saya melihat beliau, beliau bermain dalam range yang kecil dan tipis, sehingga permainan kosong isi beliau disini sangat flexi bel. Kadang tidak hanya 1, tapi bisa 0, tapi bisa setengah, bisa seper empat, bisa seperlima.
Disini keunikannya. Hitungan tersebut bisa berubah mengikuti flow aliran lawan, yang mengakibatkan terlihat seperti tidak pernah habis dan selalu mengalir. Yang menjadi pertanyaan yakni bagaimana bisa mencapai titik seperti itu. Saya belum punya jawabannya. Yang bisa saya lakukan adalah terus berlatih. Selain itu juga yang bisa saya dapat dari beliau, yakni serangan kita tidak selalu mengisi dari kita, tapi kita bisa mengisi berbarengan dari tenaga lawan, tapi tidak penuh, cukup kita berikan sedikit, karena sisanya adalah tenaga lawan, tentu semua dalam jarak yang dekat dan tipis. Tentu itu juga harus dibarengi momentum yang tepat kita mengisi kekosongan lawan. Karena dengan jarak dekat tipis dan kecil ini dan momentum yang tepat yang membuat ledakan lebih besar. Jika kita bermain dalam range kecil seperti ini, kita tentu tidak lagi bermain dalam patokan 1 energi, tapi lebih ke fusi atau gabungan. Karena dengan fusi energi ini membuat aliran energi lebih efektif dan cepat jika bermain dalam range kecil dan tipis. Saya juga melihat kalau langkah kaki kungfu tradisional itu selalu diam ketika diberikan reaksi, sedangkan dalam ngohengkun, langkah kaki baik serangan maupun bertahan selalu dinamis, tapi memiliki aliran energi pengisian yang dinamis dan flexibel tergantung pada kondisi lawan. Secara kasar, beberapa kali pukulan beliau kadang tidak menempel, dan langsng menyerang pada titik kosong kita dengan efektif. Serangan jenis ini yang kadang saya tidak bisa antisipasi. Serangan yang cepat dan aliran energinya kecil tipis dan tajam dan sulit diantisipasi.
Selama saya mengamati gaya bertarung Pak Sutrisna, beliau selalu selalu memiliki aliran energi yang tidak pernah habis. Ritme beliau seperti selalu tidak pernah habis. Selalu ada pengisian dari setiap energi serangan yang kosong. Sangat sulit untuk mengikuti gerakan beliau. Beliau jg bermain dalam jarak yang dekat dan kecil sekali. Satu momen saya mencoba seperti beliau, tapi momen energi nya tidak bisa seperti beliau. Saya sempat berpikir bahwa beliau memiliki aliran energi yang tidak habis, ritme yang terus mengalir seperti aliran sungai.
Setelah berpikir lama, saya cuman bisa mencoba menganalisisnya. Sekali lagi ini hanya buah pemikiran saya, tidak ada patokan benar atau salah. Gaya bertarung aliran energi beliau mengapa terlihat seperti tidak pernah habis, mungkin beliau selalu dapat memainkan kosong isi dengan efektif. Permainan kosong isi saya masih kaku dan selalu straight. Kalau saya melihat beliau, beliau bermain dalam range yang kecil dan tipis, sehingga permainan kosong isi beliau disini sangat flexi bel. Kadang tidak hanya 1, tapi bisa 0, tapi bisa setengah, bisa seper empat, bisa seperlima.
Disini keunikannya. Hitungan tersebut bisa berubah mengikuti flow aliran lawan, yang mengakibatkan terlihat seperti tidak pernah habis dan selalu mengalir. Yang menjadi pertanyaan yakni bagaimana bisa mencapai titik seperti itu. Saya belum punya jawabannya. Yang bisa saya lakukan adalah terus berlatih. Selain itu juga yang bisa saya dapat dari beliau, yakni serangan kita tidak selalu mengisi dari kita, tapi kita bisa mengisi berbarengan dari tenaga lawan, tapi tidak penuh, cukup kita berikan sedikit, karena sisanya adalah tenaga lawan, tentu semua dalam jarak yang dekat dan tipis. Tentu itu juga harus dibarengi momentum yang tepat kita mengisi kekosongan lawan. Karena dengan jarak dekat tipis dan kecil ini dan momentum yang tepat yang membuat ledakan lebih besar. Jika kita bermain dalam range kecil seperti ini, kita tentu tidak lagi bermain dalam patokan 1 energi, tapi lebih ke fusi atau gabungan. Karena dengan fusi energi ini membuat aliran energi lebih efektif dan cepat jika bermain dalam range kecil dan tipis. Saya juga melihat kalau langkah kaki kungfu tradisional itu selalu diam ketika diberikan reaksi, sedangkan dalam ngohengkun, langkah kaki baik serangan maupun bertahan selalu dinamis, tapi memiliki aliran energi pengisian yang dinamis dan flexibel tergantung pada kondisi lawan. Secara kasar, beberapa kali pukulan beliau kadang tidak menempel, dan langsng menyerang pada titik kosong kita dengan efektif. Serangan jenis ini yang kadang saya tidak bisa antisipasi. Serangan yang cepat dan aliran energinya kecil tipis dan tajam dan sulit diantisipasi.
Fusi ini yakni gabungan lebih dari 1 energi utama. Saya agak sulit menjelaskan secara detailnya disini, dikarenakan saya juga masih tahap belajar. Jadi prinsipnya fusi ini seperti gabungan bambu dan api, bambu yang sifatnya lentur seperti pegas menghidupkan api yang sifatnya cepat. Bisa juga logam dan tanah, dimana logam yang memiliki tenaga besar bisa bersamaan dengan tanah yang statis berat dan menghasilkan tenaga yang besar. Secara sekilas, mungkin ini penjelasan awam saya mengenai fusi energi element.
Saya sempat berpikir mengapa setiap serangan saya selalu dapat di isi oleh beliau. Saya sempat berpikir untuk dapat merasakan serangan energi lawan. Dan hal ini untuk pemula seperti saya sangat mustahil dipraktekkan. Bagaimana caranya agar dapat merasakan energi lawan. Setelah berapa hari memikirkannya, saya lupa prinsip ngohengkun itu sendiri. Yakni semua kembali kepada diri sendiri. Dalam hal ini bukan soal kita bagaimana bisa mengetahui serangan energi lawan kemana, tapi kita sendiri yang harus dapat merasakan dimana titik jatuhnya serangan energi lawan dimana. Jawabannya yakni ada dalam diri kita sendiri. Mengapa dalam diri kita sendiri? Pasti anda yang membaca tulisan saya ini kebingungan. Saya akan memberikan sedikit bocorannya, yakni lubang dalam diri kita sendiri. Disitu lah lawan akan mengisi kekosongan kita. Mungkin saya bisa mengembangkan lagi buah pemikiran di masa mendatang, tapi untuk saat ini, mungkin ini yang saya bisa pecahkan. Ketika kita membuka celah atau lubang dalam diri kita, justru ini lah titik dimana lawan akan menaruh isi kepada kita, selanjutanya bagaimana kita memberikan reaksi atau beraksi sebelum lawan memberikan aksi. Tentu semua ini harus diasah dengan banyaknya kegiatan sparring. Tanpa sparring kita tidak akan bisa berkembang dengan cepat. Mengapa sparring diperlukan, dikarenakan dengan sparring ini kita mengasah setiap indera kita. Jika indera kita sudah terasah, secara otomatis badan kita akan memberikan reaksi pada lubang yang ada dalam diri kita.
Kebetulan saya ketika membuat tulisan ini, sedang membaca manga Dragon Ball Super. Anda bs bilang ini cocoklogi, tidak masalah bagi saya. Tapi ketika saya membaca manga ini, saya jd teringat pada ngohengkun. Banyak adegan adegan maupun kata kata di dragon ball super ini yang mengingatkan saya pada kungfu ngohengkun. Berikut cocoklogi yang saya rangkum:
Disini Goku sedang melawan Jiren yang merupakan musuh yang terkuat yang pernah dilawan oleh Goku selama ini. Dia diberi petuah oleh Kamesenin, yang merupakan gurunya waktu kecil. Disini dia ditanya oleh gurunya, apakah arti kekuatan itu. Kamesenin memberitahu Goku, bahwa kekuatan itu intinya adalah menaklukkan diri kita sendiri. Dan kamesenin juga mengajarkan agar Goku tidak terperangkap dalam kekuatan musuh. Ketika saya membaca ini, saya langsng teringat pada Ngo Heng Kun lagi, yakni prinsip NgohengKun jg berpusat pada diri sendiri, sama seperti kata Kamesenin. Mengapa kata Kamesenin jika kita tidak dapat mengendalikan diri kita atau menaklukkan diri kita, kita akan terperangkap pada kekuatan musuh? Disini kekuatan musuh dalam ngoheng dapat diartikan sebagai ritme permainan lawan. Kadang saat bermain, kita jadi terbawa suasana, dan kita tidak dapat mengendalikan diri kita, yang pada akhirnya kita terbawa ritme lawan. Karena dalam diri kita, banyak tersimpan ego, emosi, nafsu dan lain lain. Hal hal tersebut bisa menjadi senjata makan tuan apabila kita tidak memiliki kesadaran tinggi ketika bertarung. Disini lah Goku disadarkan oleh master Roshi atau Kamesenin. Prinsip Kamesenin tidak jauh berbeda dengan apa yang saya pelajari di NgohengKun. Di ngoheng, kita tidak hanya melatih diri kita, tapi jiwa kita (kesadaran diri kita dan pengendalian diri kita). Goku pun teringat kata kata guru gurunya yang lain (bisa dilihat di gambar). Gerakan yang sia sia dapat menghabiskan nafas katanya (karena ketika kita terbawa emosi atau suasana kadang gerakan kita menjadi tidak fokus dan berantakan, yang ada malah kita akan menghabiskan stamina kita). Kata kata ini sama dengan Pak Sutrisna ketika menjelaskan ngoheng pada saya. Gerakan ngoheng itu harus efektif dan efisien, tidak ada gerakan yang sia sia, dan pukulan ngoheng itu karena sifatnya efektif maka impactnya jg besar. Maka tidak diperlukan gerakan sia sia lainnnya, dikarenakan gerakan tersebut bukan hanya menghabiskan stamina diri kita, juga membuat diri kita tidak percaya diri. Karena ketidak percayaan diri juga merupakan pengendalian diri yang kurang bagus, tidak hanya pada saat bertarung, tapi prinsip filosofis ini juga berlaku pada dunia realitas. Jadi,menurut saya gerakan yang terlalu berlebihan hanya untuk menutupi kekurangan kita dan ketidak percayaan diri kita. Menurut Pak Sutrisna, pukulan beliau itu efektif dan yakin pasti masuk, andaikan masuk, beliau yakin impact nya besar dan lawan akan langsng jatuh. Disini saya melihat jiwa diri yang sudah ditempa dengan baik. Rasa percaya diri (pengendalian diri kita ) ini yang harus kita pelajari. Tentu rasa percaya diri ini harus cukup kadarnya, apabila kelebihan akan mengaburkan diri kita. Inti dari semuanya yakni adalah berpusat pada diri kita dan pengendalian atau penaklukkan diri kita menjadi peranan penting dalam ngohengkun yakni Yin dan Yang. Semua kembali kepada prinsip keseimbangan, jangan berlebihan maupun kekurangan, tetapi cukup. Bila kita renungkan Yin Yang, maka filosofinya bisa ditarik sampai kesini, padahal lambangnya simple.
Diatas merupakan adegan dimana Kamesenin memberi contoh pada Goku. Dan disana jg diberitahu bahwa jangan membiarkan pikiran yang mengendalikan gerakanmu. Tapi tubuhmulah sendiri yang harus dapat menilai gerakannnya masing masing. Ya, disini kembali lagi ini sangat persis sekali dengan ngohengkun. Dimulai dari kata kata pertama yakni pikiran kita dapat menghalangi gerakan kita, disini beberapakali ketika saya belajar ngohengkun, kadang kita tidak bisa merespon gerakan musuh selanjutnya, dikarenakan saya terlalu berfokus pada penyelesaian baku. Sedangkan yang diajarkan oleh Pak Sutrisna maupun Ko Wewei, yakni harus otomatis tubuh kita dapat merespon gerakan lawan. Merespons gerakan lawan seperti yang saya jelaskan diatas, kembali lagi kepada bagaimana kita dapat menutup lubang kita terhadap serangan lawan. Yang menjadi masalah adalah seberapa cepat kita dapat menutup lubang kita dan mengisi kosong lawan secara efektif. Disinilah seni ngohengkun itu sendiri. Bisa kita lihat gerakan Kamesenin diatas, dimana pukulan Jiren dihindarinya dengan sangat tipis dan efektif. Dalam ngohengkun bisa dibilang Kamesenin bermain bola kecil. Ketika bermain bola kecil, keefekfifan dan keefisian sangat penting. Ketika saya mengamati response gerakan Ko Wewei maupun Pak Sutrisna, keduanya sudah banyak melalui latihan dan sparring sehingga tubuhnya otomatis dapat merespons aliran tenaga mana yang harus ditutup maupun mengintervensi lawan dengan sangat efektif dan bermain pada range yang kecil atau bermain bola kecil. Saya pun blum bisa mencapai pada titik tersebut. Bagaimana agar kita dapat mencapai kesitu? Tentu untuk saat ini yang bisa saya jawab yakni kita memperbanyak latihan, yakni sparring. Agar tubuh kita terbiasa pada response serangan sehingga pikiran sadar kita tidak lagi membebani diri kita. Dengan kata lain kita melatih muscle memory kita tanpa sadar.
Seperti kata Kamesenin diatas, semua jawaban itu hanya dapat ditemukan dari hati kita. Maksudnya adalah diri kita. Goku pun mencapai tingkat yang diberi nama ultra instinct. Mungkin ini bisa dibilang cocoklogi,tapi menurut saya cerita diatas sama dengan ngohengkun. Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, Pak Sutrisna ketika bermain, beliau selalu dapat mengisi kekosongan lawan dengan efektif tanpa berpikir, beliau mengikuti aliran tenaga lawan dimana ini bisa disebut insting ultra yang sama dicerita Goku diatas. Kita tidak lagi tergantung pada pikiran kita bagaimana kita merespons lawan, tapi biarkan insting tubuh (atau muscle memory) kita yang mengikuti aliran energi lawan.
Seperti kata Kamesenin diatas, semua jawaban itu hanya dapat ditemukan dari hati kita. Maksudnya adalah diri kita. Goku pun mencapai tingkat yang diberi nama ultra instinct. Mungkin ini bisa dibilang cocoklogi,tapi menurut saya cerita diatas sama dengan ngohengkun. Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, Pak Sutrisna ketika bermain, beliau selalu dapat mengisi kekosongan lawan dengan efektif tanpa berpikir, beliau mengikuti aliran tenaga lawan dimana ini bisa disebut insting ultra yang sama dicerita Goku diatas. Kita tidak lagi tergantung pada pikiran kita bagaimana kita merespons lawan, tapi biarkan insting tubuh (atau muscle memory) kita yang mengikuti aliran energi lawan.
Inti
pelajaran ngohengkun tidak bisa di hafal, mengapa? Dikarenakan setiap
jawaban dari setiap aksi itu berbeda, bagaimana dari situasinya. Jika
kita menghafalnya, maka ada sekian ribu jawaban dari sekian ribu kasus.
Lalu bagaimana kita bisa menyerapnya, yakni kita harus bisa mengambil
inti atau benang merahnya dari jawaban setiap kasus bagaimana bisa
mendapat polanya. Seperti yang saya lihat, prinsip ngohengkun yakni
efisien dan efektif, baik secara pembelajaran maupun setiap serangan.
Prinsip itu terus dipakai baik di dalam pertarungan maupun di luar
pertarungan.
Diatas saya menyebutkan permainan dalam bola kecil. Dalam permainan bola kecil atau range yang dekat, pa sutrisna menggunakan teknik pompa. Jujur saya sampai sekarang ini belom bisa menggunakannya. Teknik ini membutuhkan latihan yang belom saya temukan bagaimana caranya. Tapi saya akan coba jabarkan teknik pompa ini menurut pemahaman saya yang masih minim ini. Pompa menurut saya teknik memotong atau shortcut dalam mendelivering pukulan kita ke lawan. Dalam memukul, kita semua ada standar mekaniknya. Pengaliran energy dari kaki, pinggang lalu melepas ke tangan. Secara garis besar atau bola besar seperti itu mekaniknya. Pompa ini memotong aliran mekanik itu menjadi lebih cepat, lebih efisien sehingga jalan yang tadinya 1-2-3-4-5 menjadi 1-3-5. Shortcut ini sangat berguna dan dibutuhkan dalam pertarungan bola kecil atau dekat. Karena sejalan dengan prinsip ngohengkun itu sendiri yakni efektif dan efisien. Mekanik pompa ini sulit untuk dipraktekkan, karena prakteknya terjadi dalam hitungan detik dan hal ini dibutuhkan harmonisasi dari sinkronnya mekanik pukulan dengan proses pelepasan energy dari kaki - pinggang lalu ketangan. Muscle memory alam bawah sadar kita harus otomatis dan cepat dalam proses pompa. Memang potongan dari mekanik pukulan ini terjadi dalam hitungan detik tapi dampaknya bisa lebih besar dari mekanik pukulan biasa. Bisa dibilang 2 sampai 3 kali impactnya dari pukulan biasa. Analoginya seperti aliran air yang ditekan, di press lalu dilepaskan. Maka outputnya bisa meningkat 2 kali lipat. Rasanya seperti ketapel yang ditarik dengan cepat. Tapi singkat. Secara garis besar mungkin ini pemahaman teknik pukulan pompa versi saya. Semoga kedepannya saya bisa lebih menjabarkan bagaimana cara melakukannya.
Sekian tulisan ini saya buat untuk jurnal blog saya, apabila ada kesalahan penulisan maupun sesuatu yang dapat menyinggung pembaca saya mohon maaf. Sekali lagi, jangan dianggap terlalu serius tulisan yang masih jauh dari sempurna baik isinya maupun tata kata nya. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membacanya.
Tulisan ini sebenarnya saya buat jauh sebelum kepergian mendiang pa sutrisna yg saya hormati. Tulisan ini hanyalah jurnal blog yg sebenarnya iseng saya tulis dan kebetulan belum saya post di blog ini dan hanya untuk catatan jurnal proses saya dalam mempelajari ngohengkun. Tapi seiring peninggalan beliau, tampaknya proses pembelajaran pun terhenti, jadi ada baiknya saya post catatan ini untuk kenang-kenangan pada beliau yang semasa hidupnya telah memberikan kesempatan kepada saya untuk sedikit saja mengenal ilmu kungfu ngohengkun yang saya pahami dalam versi saya sendiri. Akhir kata apabila ada kesalahan kata-kata yg menyinggung, saya mohon maaf sebesar besarnya, karena tulisan ini jauh dari sempurna dari segi pemahaman maupun inti sari kungfu ngohengkun itu sendiri. Terimakasih sekali apabila ada orang yg membaca tulisan ini. Saya harap tulisan ini bisa memberikan masukan baru, perspektif baru mengenai pemahaman ngohengkun versi saya bagi siapapun di luar sana yang sekarang ini masih baru mempelajari atau sedang mempelajari kungfu ngohengkun. Jangan anggap tulisan ini baku, jangan anggap tulisan ini benar, karena intisari ngohengkun adalah diri sendiri, jadi akan berbeda beda versinya setiap orang. Karena sejatinya ngohengkun yang saya tangkap dari pembelajaran bersama beliau, kungfu ngohengkun tidak bisa dijiplakan harafiah ke semua orang, karena setiap orang punya perbedaan, punya keunikannya jadi tentu mekanik badan nya pun beda, unsur di dalamnya pun beda. Jadi carilah kungfu mu versi sendiri dari luar, masukkan yang cocok menurut dirimu sendiri dari luar. Mencari ke dalam lewat luar. Sekian pembahasan saya yang panjang lebar cukup ngalor ngidul. Sampai bertemu di tulisan lain kesempatan apabila memungkinkan. Saya ucapkan terimakasih sebesar besarnya untuk mendiang pa sutrisna dan ko wewei yang pernah membimbing saya mengenal sedikit kungfu ngohengkun atau kungfu 5 unsur. Bye.
Artikel lain terkait kungfu ngohengkun: