Ngo Heng Kun / kungfu 5 unsur / Wu Xing Quan/ 五行拳
Pemahaman Intisari Ngo Heng Kun / Kungfu 5 Unsur / Ngohengkun 五行拳 VERSI SAYA PRIBADI
Sebelumnya tulisan ini saya dedikasikan untuk sifu Lie Tjin Han,yang sudah memberikan pengarahan yang baik bagi saya. Saya mengucapkan terimakasih sebesar besarnya pada beliau maupun pada ko Wewei (salah satu murid dari Lie Tjin Han) yang sudah mau berbagi ilmu ini kepada saya, yang pada sejarahnya ilmu ini hanya diturunkan pada marga Lie saja.
Dalam blog pertama saya saya ingin menceritakan pengkristalan diri yang saya alami ketika saya belajar kungfu Ngo Heng Kun atau Kungfu Lima unsur. Saya berharap tulisan acak-acakan ini dapat memberikan insiprasi bagi siapapun yang membaca tulisan saya. Saya hanya manusia biasa, yang diberikan kesempatan emas untuk dapat mengenal kungfu ini, dan saya akan berbagi sedikit mengenai intisari kungfu ini pada para pembaca blog saya. Intisari ini tentu hanya sekedar sejauh pengalaman saya ketika saya mengenal kungfu ini. Jadi bisa dibilang intisari yang saya maksud adalah versi saya. Saya tidak akan mematok bahwa tulisan ini 100 persen benar. Tulisan dan pemahaman tulisan ini adalah versi saya. Tentunya saya bersifat terbuka apabila ada diskusi lebih lanjut mengenai kungfu NgohengKun.
Kungfu Ngo Heng Kun merupakan kungfu yang unik. Ngohengkun berarti 5 unsur pukulan.
Unsur ini terdiri dari:
1. Air/ water
2. Api/ fire
3.Tanah/ bumi/ earth
4. Bambu/ kayu/ wood
5. Logam/ metal
Seperti diagram diatas, siklus tersebut saling berkesinambungan. Kelima unsur ini haruslah lengkap (kalau bisa), dan bersifat harmonisasi atau seimbang.
Kelima unsur ini bukan diartikan sebagai fisik. Tapi esensi sifat masing masing yang terdapat pada masing masing elemennya. Setiap orang memiliki keunikan masing masing, dimana terdapat unsur element yang berbeda beda. Praktikalnya setiap gerakan masing masing individu mempunyai ciri ciri khas bedasarkan element dasar yang dimilikinya. Oleh karena itu kita harus mencari unsur unsur berikutnya untuk dapat melengkapi unsur lainnya agar lebih harmonis. Diatas merupakan contoh tabel singkat mengenai ciri ciri sifat bedasarkan masing masing element.
Saya akan bicara secara filosofis, dimana esensi kungfu ini (selama saya mempelajarinya) adalah kebebasan, tidak mengikat, atau universal. Tidak seperti kungfu lain, dimana kita harus mengikuti arahan atau patokan mana yang benar dan salah atau "textbook" yang diajarkan olah guru . Ngohengkun lebih mementingkan rasa dalam diri kita (unsur element). Pada akhirnya rasa yang saya maksudkan adalah energi. Tapi tahap ini tentu saya blom bisa bicara banyak, karena pemahamannya yang sangat memerlukan waktu yang lama.
Kungfu adalah kita. Kita adalah kungfu. Proses pembelajaran kungfu ini yakni mengalahkan diri kita sendiri. Kenapa diri sendiri? Karena inti kungfu NgoHengKun adalah dalam diri kita sendiri. Nafsu, marah, senang, sedih ada semua rasa dalam diri sendiri. Bukan pada orang lain. Oleh karena itu, dalam pertarungan kita harus dapat mengetahui seberapa kapasitas kita ketika bertarung.
Itulah yang saya maksudkan mengalahkan diri kita sendiri. Setelah mengalahkan diri kita sendiri, tentu kita akan mendapatkan pelajaran yang berharga, yakni kita dapat menentukan langkah yang terbaik buat badan kita sendiri (BUKAN ORANG LAIN). Oleh karena itu beda sekali kungfu NgoHengKun dengan kungfu yang lain atau beladiri lain (dikarenakan sebenarnya kungfu ini berada di lingkaran emas, yakni lingkaran inti).
Praktikalnya, mengalahkan diri sendiri ini harus dilalui melalui orang lain. Dengan begitu kita dapat mengetahui seberapa kapasitas kita. Setelah mengetahui seberapa kapasitas kita, kita dapat menentukan langkah langkah terbaik kita untuk mengalahkan lawan. Tentunya beda situasi akan semakin menjernihkan titik titik batas kita selanjutnya. Kapasitas ini tentu bisa berupa kecacatan seseorang, atau anatomi tubuh setiap orang berbeda-beda.
Disini inti kematangan kungfu NgohengKun. Semakin kita mencapai batas kita ( kapasitas kita), kita akan melewati titik titik tersebut atau mengakalinya bagaimana kita dapat mengalahkan lawan dengan keterbatasan kita. Dengan kata lain, kita seperti memupuk benih benih pengalaman. Oleh karena itu, unsur kebebasan atau flexibilitas tanpa keterikatan adalah esensi dari kungfu ini.
Kita tidak dapat terpaku pada satu patokan benar atau salah, hitam atau putih. Ngohengkun adalah benar dan salah, hitam dan putih. Karena setiap pertarungan memberikan rasa yang berbeda dari sebelumnya. Selain menempa kungfu, kita menempa diri kita sendiri. Sepeti kata saya diatas, Kungfu adalah kita, kita adalah kungfu. Jadi yang kita pupuk adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Tapi kita tentu memerlukan orang lain untuk mengetahui diri kita. Sekali lagi prinsip Yin dan Yang.
Kekalahan akan menjadi hal yang wajar disini. Saya percaya pada hukum jika kita memberi maka kita otomatis akan menerima. Kekalahan dalam proses pembelajaran kungfu NgoHengKun bagi saya adalah hadiah. Kenapa? Karena kelalahan memberikan batas kapasitas kita. Jika kita tidak tahu batas kapasitas kita, justru itu lah bencana bagi kita. Kita tidak dapat melihat batas kapasitas kita, tentu kita tidak tahu arah dan jalan bagimana kita melewati batas tersebut. Batas yang saya maksudkan bisa dibilang adalah unsur element. Lihat kembali diagram diatas, bagaimana karakter api tidak bisa mengalahkan karakter air dan selanjutnya, itulah batasan yang saya maksud. Itu kita bicara secara filosofis, tentu apabila dalam praktik matangnya unsur unsur tersebut dapat kita fusikan.
Pengalaman selama saya mempelajari kungfu ini, saya merasa bukan semakin besar, tapi semakin merasa kecil. Ini yang saya sebut pengkristalan diri. Kecil yang saya maksud bukan hal negatif. Kecil ini seperti kristal. Semakin memadat. Kita semakin tahu batas kapasitas kita. Kita tidak akan memaksakan sesuatu yang berada diluar jangkauan kita. Dengan begitu kita semakin kecil. Semakin mengkristal. Beda dengan beladiri lain yang semakin besar. Semakin mengaburkan titik titik batas kita, yang seharusnya kita dapat melihatnya dengan jelas, apabila kita menjadi kecil, bukan menjadi besar.
Intisari NgohengKun lainnya yakni adalah Yin dan Yang. Keseimbangan. Atau seperti kata saya diatas tadi, bukan benar atau salah tetapi benar dan salah. Kosong dan isi adalah pelajaran yang saya temui setiap kali saya belajar kungfu ini. Disaat kosong tentu kita harus isi. Jika disaat isi kita harus mengkosongkan. Tidak bisa kita isi kita harus isi juga. Disini diri kita berperanan. Batas diri kita disini akan menentukan langkah kosong isi. Ketika kita memaksakan mengisi sesuatu yang berisi, maka kita sudah merusak intisari prinsip NgoHengKun itu sendiri yakni keseimbangan. Terlalu banyak Yang akan berakibat buruk, begitu juga sebaliknya. Kosong dan isi adalah dualisme yg kita temui di setiap pertarungan. Saling mengisi dan mengosongkan kepada lawan (bertukar saling mengisi). Jika kita mengerti prinsip ini, maka saya yakin anda dapat memahami bagaimana mengalahkan lawan. Tentu semuanya pada batasan kita, kita harus dapat menutup kokosongan kita, dan mencari titik kosong lawan, disana kita harus mengisi. Jika kita ingin mengerti prinsip kosong dan isi, tentu kita harus mengosongkan diri kita sendiri. Yang saya maksudkan yakni untuk memahami prinsip ini kita harus membuang apa yang dalam diri kita, jadi kita ingin mengisi hal baru, harus dengan membuang hal lama. Kita tidak dapat menimpakan hal lama dengan hal baru, seperti mengisikan tungku yang sudah terisi, maka akan penuh dan tumpah.
Pasangan lain kungfu ini yakni chi kung pernapasan 8 jalan. Jika kita mengikuti 8 formasi langkah 8 jalan, kita bisa melihat setiap langkah tersebut berisikan prinsip Yin dan Yang, Bumi dan langit, mengisi (mengirup) dan mengosongkan (menghembuskan). Tulisan ini saya dapat ketika saya merenungkan arti dari chi kung 8 langkah. Setiap gerakan chi kung 8 langkah mempunyai prinsip kosong dan isi, yang merupakan aktivitas ngohengkun ketika dalam pertarungan. Tingkatan tertinggi dari chi kung 8 jalan adalah mengobati lawan. Sedangkan tahap pertama dari Ngohengkun yakni mengalahkan lawan. Keduanya saling melengkapi satu sama lain secara harmonis. Secara tidak langsng, kita diajari agar tidak boleh egois dimana kita hanya mau mengalahkan lawan, tapi kita harus dapat mengalahkan keegoisan kita dengan mengobati lawan. Apabila keegoisan itu masih dalam diri kita, niscaya kita hanya terus mengisi teko yang sudah penuh dengan air terus menerus yang pada akirnya terbuang percuma dan mengaburkan semua titik lemah kita. Pemahaman chi dalam cikung 8 jalan saya tentu masih jauh dari sempurna, tapi saya mau berbagi 1 hal bahwa chi disini kita tidak bisa paksakan bagaimana mempelajarinya. Jadi jangan patah semangat apabila dalam latihan chi kita tidak dapat apa-apa. Tapi kegiatan yg tekun sabar dan pasrah tidak mengharapkan sesuatu akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Karena kungfu yang matang didapatkan dari kegiatan yang terus menerus dilakukan sehingga kita menjadi ahli. Dan jangan pernah memaksakan sesuatu, dikarenakan prinsip Ngohengkun yakni keseimbangan. Ketika kita memaksakan sesuatu kita akan merusak keseimbangan itu, jadi lebih baik tetaplah pada titik 0, titik keseimbangan agar harmonis dan selaras.
Sekian curhatan intisari kungfu yang saya pelajari. Saya mengucapkan syukur dan terimakasih sebesarbesarnya pada pak Sutrisna atau Lie Tjin Han dan Ko Wewei karena sudah diberikan kesempatan untuk mempelajari kungfu yang sangat dalam artinya bagi hidup saya. Sekian lama saya mencari ilmu beladiri yang cocok bagi saya. Akhirnya saya menemukan ini. Kungfu yang baik bagi saya bukan hanya mempelajari sebuah gerakan, bukan hanya bertujuan mengalahkan lawan, tapi juga mengalahkan diri sendiri, menempa diri kita sendiri semakin baik dan bisa memberikan filosofis yang baik bagi diri kita.
Semoga tulisan ini berguna bagi siapapun yang membacanya. Satu lagi pengalaman saya ketika mempelajari kungfu ini yakni jangan pernah meliterasi, dikarenakan inti kungfu ini mengerti merasa bukan meliterasi gerakan. Meliterasi akan hilang ketika kita keluar dari ruangan latihan, sedangkan mengerti merasa selamanya kita tidak akan lupa.
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya yang masih jauh dari sempurna ini. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan nama atau penulisan manapun diatas yang dapat menyinggung pembaca di luar sana. Saya masih sangat jauh dari sempurna dalam pemahaman kungfu ini, jadi saya sampai sekarang masih terus belajar mengenai kungfu ini because i am noob, we are noob. Jangan pernah malu merasa sebagai pemula. Andaikan bisa, saya ingin terus menjadi pemula, dikarenakan pemula tidak pernah habis belajar.
Semoga tulisan ini berguna bagi siapapun yang membacanya. Satu lagi pengalaman saya ketika mempelajari kungfu ini yakni jangan pernah meliterasi, dikarenakan inti kungfu ini mengerti merasa bukan meliterasi gerakan. Meliterasi akan hilang ketika kita keluar dari ruangan latihan, sedangkan mengerti merasa selamanya kita tidak akan lupa.
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya yang masih jauh dari sempurna ini. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan nama atau penulisan manapun diatas yang dapat menyinggung pembaca di luar sana. Saya masih sangat jauh dari sempurna dalam pemahaman kungfu ini, jadi saya sampai sekarang masih terus belajar mengenai kungfu ini because i am noob, we are noob. Jangan pernah malu merasa sebagai pemula. Andaikan bisa, saya ingin terus menjadi pemula, dikarenakan pemula tidak pernah habis belajar.
Artikel lain nya yang terkait dengan ngohengkun: